5. Simpan widget dan preview Blog Anda Jika Anda sudah memiliki tombol google + di atas atau di bawah posting Anda, kemungkinan widget tersebut tidak muncul. Silakan hapus kode berwarna merah jika sobat mau menghapusnya, karena mungkin bisa mempercepat loading blog. Jika Anda menggunakan template gelap / dark template, Silakan Anda dapat mencoba kode di bawah ini:

Kamis, 17 Oktober 2013

HATI DAN UCAPAN TIDAK RELEVAN?



aku = Fera
            Mencoba melupakan semua janji – janji Indah dalam sebuah hubungan, melupakan kenangan – kenangan Indah, bahkan mencoba melupakan sosok diriya, hal itu yang selalu terlintas di fikiran ini, TAPI HATI ini selalu menyangkal dan menyerah. Ternyata Hati ini belum sanggup, dan apakah akan SANGGUP? #Entahlah
            hal ini bukan yang pertama kalinya, tp bisa di bilang ini sudah ke-5x nya kami “putus”. Tapi, putus kali ini yang paling menyiksa, dan kemungkinan besar sudah tidak bisa di satukan lagi. Bahkan, dengan “Bodohnya” diriku, aku yang menyatakn hal itu. Sebenarnya dia masih menghubungi ku, sekedar nanya kabar, lagi apa, gimana kondisi orang tua, dsb. Hal itu membuat hatiku sedikit berbunga dan seakan tali yang mengikat hati ku dengan kencang terasa terlepas. Tapi lagi – lagi dengan “bodohnya”, ucapan ku malah menyatakan kalau dia datang hanya “menyiksa”? 
            Sekarang, tak ada lagi kabar, tak ada lagi sms, tak ada lagi telfon, tak ada lagi ini dan itu tentang dia. Yang ada hanya PENYESALAN dalam diriku. Yang ada hanya ingatan – ingatan tentang dia. Bahkan tanpa ku sadari kenapa semua tentang dia selalu terlintas dan terlihat seakan Tuhan menghukumku untuk tidak bisa melupakannya
            disaat bahagiah hati ku seakan ingin memberitahunya, berbagi cerita dengannya, dan curhat ini itu. Bahkan disaat sedih kenapa hanya ada dia di hati dan fikiran ku????? Tapi Fikiranku terus melawan untuk menghubunginya yang membuat Hati ku tersiksa. 
Hanya dia yang setia jadi tempat berbagi, baik senang maupun duka, dia selalu mampu mengubah hati ini dari gelap menjadi Terang, dan dari terang menjadi lebih terang, yah itu DIA.
            Sebenarnya ku tak bermaksud untuk mengatakan kalau dia hanya “menyiksa”, tapi ku hanya ingin buat dia merasa lebih tenang tanpa kehadiranku, yang tak perluh pusing mikirin diriku yang hanya bisa mengadu nasib dan duka ke dia, terlebih lagi, katanya Dia sudah dapat penggantiku dengan waktu yang relatif singkat menurutku,  walaupun dia bilang itu hanya “bohong”, tapi kenapa Hati ini sakit saat dia bilang kalau dia sudah menemukan pengganti diriku? 
            Apa mungkin dia sudah bahagiah? Dan benar – benar menemukan sosok orang yang benar – benar bisa ngertiin dia? Sanyangi dia? Dan manjakan dia?. Yah, semoga saja. Tapi, jujur... hatiku belum bisa melupakan dia. Otakku juga belum sepenuhnya bisa menghapus dirinya dan kenangannya. Maafkan aku. L :’( 
            Sewaktu masih jadian, ku selalu cerita kalau banyak yang “nembak”, dan ku tolak. Dan kamu selalu bertanya kenapa ku menolaknya? Apa kamu “bego” atau di bego – begoin?? Seharusnya dia sudah tahu kenapa ku menolak mereka.
            Pertama, aku masih punya kekasih, yaitu dia.
            Kedua, aku sayang dan cinta Cuma untuk dia.
            Ketiga, aku tidak bisa membagi hati dan fikiran ku untuk orang lain selain dia.
            Dan masih banyak alasan lagi kenapa ku menolak mereka. Yang kuharapkan dia seharunya bangga, kalau aku lebih memilih dia. Kenapa sempat terfikir di fikiran dia, kenapa aku tidak menerima mereka?????
            Bahkan setelah kita putus, dia bilang terimalah orang – orang yang dulu datang sewaktu kami masih jadian. Apa itu mudah bagiku? Ha?
            Sampai saat ini, hati ku selalu ingin menghubungi dia, mendengar suaranya, dan mengetahui kabarnya, tapi lagi – lagi fikiran ini selalu melawan. Move on... Move on, Move on. Tapi apa aku bisa? :'(
***