5. Simpan widget dan preview Blog Anda Jika Anda sudah memiliki tombol google + di atas atau di bawah posting Anda, kemungkinan widget tersebut tidak muncul. Silakan hapus kode berwarna merah jika sobat mau menghapusnya, karena mungkin bisa mempercepat loading blog. Jika Anda menggunakan template gelap / dark template, Silakan Anda dapat mencoba kode di bawah ini:

Sabtu, 10 November 2012

RESUME INDUKSI (TUGAS FILSAFAT)

PENALARAN TIDAK LANGSUNG PROPOSISI KATEGORIS
(INDUKSI)
*      Penalaran tidak langsung adalah penalaran yang didasarkan atas dua proposisi atau lebih sebagai premis kemudian di simpulkan.
*      Penalaran tidak langsung ada tiga, yakni : Induksi, deduksi, dan penyimpulan kausal
*      Induksi adalah  proses berpikir di dalam akal kita dari pengetahuan tentang kejadian atau pristiwa-pristiwa dan hal-hal yang lebih kongkrit dan khusus untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih umum
*      Induksi sesuai dengan definisi Aritoteles, yaitu proses peningkatan dari hal – hal yang bersifat individual kepada yang bersifat universal. Dimana premisnya berupa proposisi – proposisi singular, sedangkan kesimpulannya sebuah proposisi universal yang berlaku secara umum. Maka induksi dalam bentuk ini disebut generalisasi.
*      Ciri – ciri induksi, yaitu sebagai berikut:
v  Premis – premis dari induksi adalah proposisi empiris yang langsung kembali kepada suatu observasi indra atau proposisi dasar. Proposisi dasar menunjuk kepada fakta, yaitu observasi yang dapat di uji kecocokannya dengan tangkapan indra. Pikiran tidak dapat mempersoalkan benar tidaknya fakta, akan tetapi hanya dapat menerimanya.
v  Kesimpulan penalaran induksi itu lebih luas dari pada apa yang dinyatakan di dalam premis – premisnya.
v  Kesimpulan induksi itu memiliki kredibilitas rasional. Kredibilitas rasional disebut probabilitas. Probabilitas itu didukung oleh pengalaman, artinya kesimpulan induksi menurut pengalaman biasanya cocok dengan observasi indra atau biasa juga tidak seharusnya cocok.
*      Cara penalaran Induksi ada dua keuntungan adalah sebagai berikut :
v  Kita dapat berpikir secara ekonomis meskipun ekperimen kita terbatas pada beberapa kasus indivudual
v  Pernyataan yang di hasilkan melalui cara berpikir Induksi memungkinkan proses penalaran selanjutnya baik secara Induktip dan Deduktip
*      Generalisasi adalah penalaran yang menyimpulkan suatu kesimpulan bersifat umum dari premis – premis yang berupa proposisi empiris.
*      Prinsip yang menjadi dasar penalaran generalisasi dapat di rumuskan “sesuatu yang beberapa kali terjadi dalam kondisi tertentu, dapat diharapkan akan selalu terjadi apabila kondisi yang sama terpenuhi”
*      Generalisasi menurut Soekadijo (1994) harus memenuhi tiga syarat sebagai berikut:
v  Generalisasi harus tidak terbatas secara numerik. Artinya, Generalisasi tidak boleh terikat kepada jumlah tertentu. Jika dikatakan “semua A adalah B”, maka proposisi itu harus benar, berapapun jumlah A. proposisi itu berlaku untuk setiap dan semua subjek yang memenuhi kondisi A.
v  Generalisasi harus tidak terbatas secara spasio – temporal, artinya tidak boleh terbatas dalam ruang dan waktu. Jadi harus berlaku di mana saja dan kapan saja.
v  Generalisasi harus dapat dijadikan dasar pengandaian. Yang dimaksud dengan dasar pengandaian disini adalah dasar dari yang disebut contrary-to- facts conditional atau unfulfilled conditionals.
*      Dalam induksi, tidak ada kesimpulan yang memenuhi nilai kebenaran yang pasti. Yang ada hanya kesimpulan dengan probabilitas terendah atau tinggi.
*      Factor probabilitas adalah beberapa factor yang mempengaruhi tinggi rendahnya probabilitas kesimpulan.
*      Soekadijo (1994) berpendapat factor – factor probabilitas itu adalah sebagai berikut:
v  Makin besar jumlah fakta yang dijadikan dasar penalaran induksi, makin tinggi probabilitas kesimpulannya dan sebaliknya.
v  Makin besar jumlah factor analogi di dalam premis, makin rendah probabilitas kesimpulannya dan sebaliknya.
v  Makin besar jumlah factor disanaloginya di dalam premis, makin tinggi probabilitas kesimpulannya dan sebaliknya.
v  Semakin luas kesimpulannya semakin rendah probabilitasnya dan sebaliknya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar